
Ketika merencanakan renovasi rumah, banyak orang hanya fokus pada desain dan anggaran. Namun, pemilihan material justru menjadi fondasi utama dari ketahanan dan estetika rumah itu sendiri. Salah satu pertimbangan penting adalah menentukan apakah akan menggunakan GRC (Glassfiber Reinforced Cement) atau gypsum. Keduanya sama-sama populer, namun memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam perbandingan GRC vs gypsum—mulai dari ketahanan terhadap cuaca, proses pemasangan, hingga segi estetika dan efisiensi biaya. Artikel ini juga disusun secara SEO friendly dan dilengkapi dengan internal link ke layanan terkait dari Star Skykom Indonesia.
Apa Itu GRC dan Gypsum?
GRC (Glassfiber Reinforced Cement)
GRC adalah material berbahan dasar semen yang diperkuat dengan serat kaca. Material ini dikenal sangat kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi cuaca ekstrem. Penggunaan GRC sangat umum untuk bagian luar bangunan seperti fasad rumah, dinding luar, dan plafon eksterior. Kelebihan lainnya adalah daya tahan terhadap air dan api, sehingga cocok untuk aplikasi jangka panjang. Meski berat dan lebih mahal dibanding gypsum, GRC bisa memberikan hasil yang sangat kokoh dan tahan lama.
Namun, GRC juga memiliki kekurangan. Pemasangannya membutuhkan keahlian dan alat khusus karena bobotnya yang berat. Jika tidak ditangani oleh profesional, risiko kesalahan pemasangan cukup tinggi. Selain itu, untuk finishing yang estetis, GRC memerlukan proses lebih lanjut.

Gypsum
Gypsum, di sisi lain, adalah material berbasis kalsium sulfat yang sering digunakan dalam bentuk lembaran ringan. Material ini sangat populer untuk interior rumah seperti plafon, partisi, dan elemen dekoratif. Karena bobotnya yang ringan dan mudah dipotong, gypsum memungkinkan pemasangan yang cepat dan minim tenaga kerja berat.
Kelebihan utama gypsum adalah hasil akhir yang halus dan bersih, sangat cocok untuk desain interior minimalis. Namun, gypsum sangat tidak tahan terhadap kelembapan dan mudah rusak jika terkena air. Ini membuatnya kurang cocok untuk area seperti dapur terbuka, kamar mandi, atau fasad.

Perbandingan GRC vs Gypsum
Ketahanan Terhadap Air dan Kelembapan
GRC memiliki keunggulan yang sangat mencolok dalam hal ini. Karena berbasis semen dan diperkuat dengan serat kaca, GRC hampir tidak terpengaruh oleh kelembapan. Tidak akan lapuk, tidak akan berjamur, dan bisa bertahan di bawah hujan deras maupun sinar matahari langsung.
Sebaliknya, gypsum sangat rentan. Jika terkena air, lembar gypsum bisa mengembang, retak, bahkan hancur. Ini berarti bahwa meski gypsum cocok untuk plafon kamar tidur atau ruang tamu, ia sebaiknya tidak dipasang di area dengan risiko air tinggi.
Kesimpulan: GRC sangat cocok untuk area luar ruangan atau ruangan dengan tingkat kelembapan tinggi.
Kekuatan dan Umur Material
Dalam hal kekuatan, GRC adalah juaranya. Material ini tahan terhadap benturan, tekanan, dan perubahan cuaca ekstrem. Umur pakainya bisa mencapai puluhan tahun dengan perawatan minimal.
Gypsum memiliki kekuatan yang cukup untuk penggunaan dalam ruangan, tapi jauh lebih rentan terhadap kerusakan jika terkena tekanan atau air. Umur pakainya rata-rata sekitar 5–10 tahun tergantung perawatan dan kondisi lingkungan.
Untuk proyek jangka panjang, GRC jelas lebih menguntungkan.
Proses dan Kemudahan Pemasangan
Gypsum adalah pilihan yang jauh lebih mudah dipasang. Karena ringan dan fleksibel, material ini bisa dibawa dan dipasang bahkan oleh dua orang saja. Biayanya pun lebih rendah karena tidak membutuhkan banyak alat bantu.
Sebaliknya, pemasangan GRC jauh lebih teknis. Diperlukan tim profesional dan peralatan presisi. Namun, di Star Skykom, kami menggunakan teknologi laser untuk memastikan setiap pemasangan GRC lebih akurat, cepat, dan rapi.
Estetika dan Hasil Akhir
Gypsum dikenal karena hasil akhirnya yang sangat halus dan mudah dicat. Desain interior minimalis atau modern sangat cocok menggunakan gypsum. Material ini bisa dikreasikan menjadi lis, plafon bertingkat, dan bahkan partisi dekoratif yang ringan dan elegan.
GRC, meski tidak sehalus gypsum, tetap memiliki potensi estetika yang tinggi. Dengan finishing yang tepat, GRC bisa tampil modern, industrial, atau klasik. Hanya saja, kreasi bentuknya tidak sefleksibel gypsum.
Biaya dan Efisiensi Jangka Panjang
Secara umum, gypsum jauh lebih terjangkau dari segi material dan biaya pemasangan. Cocok untuk proyek dengan anggaran ketat atau pengerjaan cepat.
Namun, GRC meski lebih mahal di awal, terbukti lebih hemat dalam jangka panjang karena tidak mudah rusak dan minim biaya perawatan. Ini menjadikannya investasi yang cerdas untuk proyek besar atau properti jangka panjang.
Catatan: Biaya total juga dipengaruhi oleh ukuran proyek, lokasi, dan finishing yang diinginkan.
Kapan Sebaiknya Menggunakan GRC atau Gypsum?
Gunakan GRC Untuk:
- Eksterior rumah dan fasad
- Dinding luar atau area semi-outdoor
- Proyek renovasi jangka panjang
Plafon luar ruangan
Gunakan Gypsum Untuk:
- Plafon dalam ruangan
- Partisi interior
Elemen dekoratif dalam rumah
Desain modern dan minimalis
🔗 Lihat juga: Inspirasi Fasad Minimalis
Pingback: Panduan Lengkap Renovasi Rumah Minimalis: Tips Hemat Biaya dan Waktu - PT Star Skykom Indonesia | Konstruksi & Interior