Aluminium dan UPVC, mana sih yang lebih awet?
Memilih material kusen jendela bukan hanya soal tampilan, tapi juga tentang ketahanan, perawatan, dan kecocokan dengan iklim tempat tinggal Anda. Dua pilihan populer saat ini adalah kusen aluminium dan kusen UPVC. Keduanya banyak digunakan dalam proyek rumah tinggal modern karena dianggap lebih praktis dibandingkan kayu. Tapi mana yang sebenarnya lebih cocok untuk Anda?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbandingan aluminium dan UPVC dari segi ketahanan cuaca, estetika, kemudahan perawatan, hingga umur pemakaian. Pastikan Anda membaca sampai akhir agar tidak salah pilih!
🔗 Baca Juga: Mindset yang Harus Diubah Sebelum Renovasi Rumah!

Apa Itu Kusen UPVC?
UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) adalah material turunan plastik yang kuat dan tahan terhadap cuaca. Kusen UPVC sudah populer di Eropa dan kini semakin banyak digunakan di Indonesia untuk hunian modern.
Kelebihan kusen uPVC
1. Anti karat dan tahan lembap
UPVC adalah material yang secara alami tidak menyerap air dan tidak bereaksi terhadap kelembapan. Berbeda dengan kusen kayu yang bisa lapuk, atau logam yang bisa berkarat, UPVC tetap stabil dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras, kelembapan tinggi, dan udara pesisir. Karena sifat non-korosif ini, kusen UPVC sering digunakan di area seperti kamar mandi, dapur, dan rumah-rumah dekat pantai yang sering terkena uap air atau hujan angin. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi kamu yang ingin bebas dari risiko karat dan pembusukan kusen.
2. Perawatan sangat mudah
UPVC dikenal sebagai material “zero maintenance.” Artinya, kamu tidak perlu melakukan pengecatan ulang, pelapisan anti air, atau perawatan berkala lainnya seperti pada kayu atau logam. Cukup dibersihkan dengan kain lembap dan sabun ringan untuk menjaga tampilannya tetap bersih dan rapi. Ini sangat menguntungkan bagi pemilik rumah yang tidak ingin repot, terutama untuk rumah sewa, properti investasi, atau rumah yang jarang dihuni. UPVC juga tidak mudah pudar sehingga tampilannya tetap seperti baru dalam jangka waktu lama.
3. Harga lebih terjangkau dibanding aluminium
Secara umum, UPVC jauh lebih murah dibandingkan kusen aluminium, terutama dalam proyek dengan kebutuhan jendela yang banyak. Material ini diproduksi secara massal dan lebih mudah dibentuk, sehingga ongkos produksinya lebih rendah. Untuk pemilik rumah dengan anggaran terbatas, UPVC menjadi solusi terbaik untuk menekan biaya tanpa mengorbankan ketahanan dasar. Walau lebih terjangkau, UPVC tetap memberikan insulasi panas dan suara yang cukup baik jika dipasangkan dengan kaca double-glass.
Kekurangan kusen UPVC
1. Pilihan warna terbatas
Salah satu kelemahan terbesar UPVC adalah keterbatasan pilihan warna. Biasanya, kusen UPVC hanya tersedia dalam warna putih polos atau abu-abu terang. Jika kamu ingin tampilan jendela yang lebih artistik, seperti warna kayu alami atau hitam doff untuk rumah modern industrial, maka pilihan UPVC bisa terasa membatasi. Beberapa produsen memang menawarkan laminasi warna atau tekstur, tapi itu akan menambah biaya dan biasanya tidak sekuat warna asli dari pabrik.
2. Kurang Tahan Panas Ekstrem
Meskipun tahan terhadap air dan lembap, UPVC tidak memiliki ketahanan tinggi terhadap paparan sinar matahari langsung dalam jangka panjang. Di area tropis seperti Indonesia, UPVC bisa mulai menguning, getas, atau bahkan retak jika terpapar sinar UV terus-menerus tanpa pelindung tambahan. Untuk rumah yang fasadnya menghadap matahari langsung sepanjang hari, sebaiknya hindari penggunaan UPVC tanpa perlindungan tambahan seperti overhang atau kaca film UV.
3. Kurang Kokoh untuk Bukaan Besar
Kusen UPVC memiliki kekuatan struktural yang lebih rendah dibanding aluminium. Maka dari itu, penggunaannya kurang ideal untuk jendela atau pintu dengan ukuran sangat besar—misalnya pintu geser kaca (sliding door) sepanjang 3 meter. Material ini bisa melengkung atau tidak mampu menopang beban kaca tebal dalam jangka waktu lama. Untuk kebutuhan bukaan besar, biasanya arsitek atau kontraktor menyarankan kombinasi antara UPVC dan rangka besi tersembunyi, tapi tentu dengan biaya tambahan.
🔗 Baca Juga: Cek Waterproofing Rumah Baru, Biar Bisa Claim Garansi!

Apa Itu Kusen Aluminium?
Kusen aluminium adalah bingkai atau rangka jendela dan pintu yang terbuat dari material logam aluminium salah satu logam ringan namun sangat kuat dan tahan terhadap korosi. Dibandingkan dengan material lain seperti kayu atau UPVC, kusen aluminium dikenal karena daya tahannya terhadap cuaca ekstrem, tampilannya yang modern, serta perawatannya yang sangat minimal.
Kusen aluminium umumnya diproduksi melalui proses ekstrusi, lalu diberi lapisan akhir (finishing) berupa powder coating atau anodizing agar lebih tahan lama dan menarik secara visual. Karena karakteristiknya yang kokoh namun tetap ringan, kusen aluminium menjadi pilihan utama untuk rumah-rumah modern, gedung perkantoran, hingga hunian bertingkat.
🔗 Baca Juga: Kenalan Yuk! 5 Tipe Fasad Rumah Minimalis Yang Bikin Tetangga Melirik
Kelebihan kusen Aluminium
1. Tahan Terhadap Cuaca Ekstrem
Salah satu alasan utama banyak kontraktor dan arsitek memilih aluminium adalah karena ketahanannya yang luar biasa terhadap perubahan cuaca. Aluminium tidak mudah memuai atau menyusut akibat panas, tidak akan lapuk karena lembap, dan tidak berkarat seperti besi. Hal ini sangat penting terutama di negara tropis seperti Indonesia, di mana perubahan suhu dan kelembapan bisa sangat ekstrem. Bahkan setelah bertahun-tahun terkena hujan dan panas matahari, bentuk dan kekuatan aluminium tetap stabil. Inilah kenapa aluminium sering dipakai untuk area eksterior seperti jendela fasad depan, balkon, dan pintu teras.
2. Banyak Pilihan Warna dan Finishing
Bagi kamu yang peduli pada estetika rumah, kusen aluminium memberikan fleksibilitas dalam desain. Proses finishing seperti powder coating bisa memberikan warna matte, glossy, hingga tampilan tekstur kayu alami (woodgrain). Bahkan warna-warna khusus seperti hitam doff, abu-abu metalik, atau emas antik sangat mudah diaplikasikan di permukaan aluminium. Hal ini membuat kusen aluminium cocok untuk berbagai konsep hunian, mulai dari rumah minimalis modern, industrial, hingga kontemporer. Tidak heran kalau arsitek zaman sekarang sering memilih aluminium untuk tampilan fasad yang rapi dan clean.
3. Umur Pakai Sangat Panjang
Dengan perawatan yang sangat minimal, kusen aluminium bisa bertahan selama 20 hingga 30 tahun atau lebih tanpa mengalami kerusakan struktural. Material ini tidak rentan terhadap serangan rayap, tidak mudah retak, dan tidak memerlukan pengecatan ulang setiap beberapa tahun seperti kusen kayu. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang keras seperti pinggir laut atau area industri, aluminium tetap kuat dan tidak berubah bentuk. Untuk kamu yang ingin investasi jangka panjang dan tidak mau repot perawatan, aluminium jelas pilihan yang sangat menguntungkan.
Kekurangan kusen Aluminium
1. Lebih Mahal dari UPVC
Salah satu kekurangan utama aluminium adalah harganya yang relatif tinggi. Untuk produk dengan ketebalan dan finishing premium, harga kusen aluminium bisa 2–3 kali lebih mahal dibandingkan UPVC. Apalagi jika kamu memilih warna atau model custom, maka biayanya akan semakin bertambah. Meski begitu, harga ini sebanding dengan kualitas dan ketahanannya. Maka dari itu, kusen aluminium lebih cocok untuk proyek dengan budget menengah ke atas, atau untuk area-area yang memang memerlukan daya tahan ekstra.
2. Menghantarkan Panas dan Suara
Aluminium merupakan konduktor panas dan suara, yang artinya bisa membuat suhu dalam ruangan jadi lebih panas saat siang hari, dan juga kurang maksimal dalam meredam suara dari luar. Kalau kamu tinggal di pinggir jalan besar atau area ramai, jendela aluminium tanpa insulasi bisa membuat ruangan terasa bising. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kusen aluminium yang sudah dilengkapi dengan thermal break (lapisan pemisah panas) dan kaca double-glass agar lebih nyaman secara termal dan akustik.
3. Kurang Cocok untuk Rumah Bergaya Klasik
Secara estetika, tampilan kusen aluminium yang modern, minimalis, dan bersudut tegas kurang cocok untuk rumah-rumah bergaya vintage, tradisional, atau klasik kolonial. Kusen kayu tetap lebih unggul dalam menampilkan kesan hangat dan natural. Meski sekarang tersedia aluminium dengan motif kayu, hasilnya tidak selalu terlihat natural seperti kayu asli. Oleh karena itu, jika kamu ingin mempertahankan suasana tradisional dalam desain rumah, kusen aluminium bisa terasa terlalu kaku atau ‘dingin.’
🔗 Baca Juga: Rumah sering berisik? Ini Tandanya Bukan Hantu, Tapi Saatnya Renovasi!
Pilih Sesuai Kebutuhan
Kusen aluminium dan UPVC punya kelebihan masing-masing, dan pemilihannya sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan proyek, lokasi rumah, serta gaya desain interior-eksterior. Jika kamu menginginkan kekuatan, ketahanan cuaca ekstrem, dan tampilan modern, aluminium bisa jadi pilihan utama.
Dan kalau kamu masih bingung memilih material terbaik untuk jendela rumahmu, Star Skykom Indonesia siap membantu dari tahap konsultasi sampai instalasi. Kami selalu merekomendasikan material berdasarkan fungsi, anggaran, dan ketahanan jangka panjang.
📞 Konsultasi Gratis: +6281806668882
📍 Layanan Jabodetabek