Quality Check! Cara Cek Kualitas Dinding & Lantai: Cara Menilai Hasil Renovasi Secara Profesional (Bukan Cuma “Kelihatan Rapi”)
Renovasi rumah itu mahal. Tapi yang lebih mahal lagi adalah ketika kamu sudah keluar uang besar, eh… hasilnya bermasalah dalam waktu kurang dari setahun. Dinding mulai retak, lantai miring, keramik lepas sendiri, bahkan furniture tidak bisa dipasang lurus karena struktur rumah ternyata nggak beres.
Ini bukan hal sepele. Banyak kejadian seperti ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan kualitas (quality check) secara serius saat renovasi selesai. Sayangnya, hal ini sering dianggap sepele oleh pemilik rumah dan bahkan oleh beberapa tukang yang kurang kompeten.
Artikel ini akan fokus pada dua elemen paling vital setelah renovasi: dinding dan lantai. Bagaimana cara cek kualitas, alat sederhana apa yang bisa kamu pakai, serta apa saja yang harus diwaspadai agar kamu tidak rugi dua kali.
🔗Baca Juga: 4 Material yang cocok untuk bangunan sementara!
Kebanyakan orang hanya melihat hasil luar: dinding terlihat bersih, lantai mengilap, rumah terlihat baru. Tapi renovasi bukan hanya soal visual. Banyak masalah struktural tersembunyi yang hanya bisa dilihat kalau kamu tahu cara mengeceknya. Star Skykom sering menangani proyek perbaikan setelah klien kecewa dengan renovasi sebelumnya karena mereka tidak tahu harus cek apa saja.
Tanpa quality check, masalah seperti ini bisa muncul:
- Dinding lembap & retak rambut hanya beberapa bulan setelah dicat
- Keramik lepas atau pecah karena pemasangan yang tidak padat
- Lantai miring membuat furnitur tidak stabil
- Biaya tambahan karena harus bongkar pasang ulang
Quality Check Dinding: Cara Mengetahui Dinding Kamu Beneran Rata dan Tahan Lama
1. Gunakan Senter untuk Cek Permukaan
Senter adalah alat paling murah tapi ampuh untuk mengecek kualitas plesteran dan finishing cat. Caranya mudah: sorotkan senter dari samping ke arah dinding, terutama di area yang lebar seperti ruang tamu atau koridor. Kalau kamu melihat bayangan tidak rata, ada tonjolan, atau garis-garis samar, itu artinya permukaan dinding tidak halus atau bahkan bergelombang.
Masalah ini bisa berbahaya, terutama saat kamu ingin pasang furniture tempel seperti kitchen set, lemari dinding, atau kaca besar. Kalau dinding tidak rata, hasilnya akan miring dan bisa membahayakan.
2. Periksa Kelembapan Dinding
Dinding yang tampak kering belum tentu benar-benar kering. Gunakan moisture meter atau tempelkan telapak tangan di beberapa titik dinding. Jika terasa dingin dan lembap, apalagi disertai bau apak, itu tanda ada kebocoran air dari pipa atau rembesan dari luar. Kelembapan ini bisa merusak cat, plesteran, bahkan memicu jamur.
3. Lihat Finishing Cat: Apakah Mengelupas?
Jika cat mulai mengelupas meskipun baru beberapa minggu selesai renovasi, itu bisa disebabkan oleh dua hal: permukaan tidak dibersihkan dulu saat dicat, atau cat yang digunakan tidak sesuai (misalnya pakai cat interior untuk area dapur atau kamar mandi). Dinding yang berkualitas tidak akan mengelupas bahkan setelah setahun.
🔗 Lihat artikel: Kombinasi Warna Untuk Interior Rumah Anda!
Quality Check Lantai: Jangan Sampai Miring, Retak, atau Kopong
1. Tes Kelereng: Cek Kemiringan Lantai
Kamu tidak perlu alat mahal. Letakkan kelereng di lantai dan perhatikan ke mana arahnya bergerak. Jika kelereng langsung meluncur atau berputar sendiri, itu artinya lantai kamu miring. Ini bisa jadi karena perataan lantai (screed) tidak sempurna, atau karena pelat dasar bergeser.
Kemiringan kecil bisa memicu masalah besar: air tergenang di kamar mandi, lemari miring, atau pintu tidak bisa menutup sempurna.
2. Ketuk Keramik: Cek Bagian Kopong
Ambil sendok logam atau ujung gagang obeng, lalu ketuk pelan-pelan setiap keramik. Jika bunyinya nyaring dan tidak padat, kemungkinan bagian bawahnya kopong atau tidak terisi adukan semen dengan sempurna. Ini sangat berisiko keramik bisa retak atau copot hanya karena terbentur benda ringan.
Star Skykom selalu menggunakan metode pemasangan keramik dengan teknik pemadatan penuh agar keramik tidak kopong.
3. Cek Nat: Jangan Sampai Kosong atau Retak
Nat keramik yang kosong atau retak akan jadi jalan masuk air. Jika dibiarkan, air bisa meresap ke bawah keramik dan menyebabkan kelembapan. Ini bisa memicu lumut, jamur, atau bahkan mengurangi daya rekat keramik itu sendiri.
Solusi Profesional dari Star Skykom
Kami tidak cuma bangun dan pasang. Setiap proyek yang kami kerjakan selalu dilengkapi dengan proses quality check. Kami menggunakan waterpass laser, meteran digital, moisture tester, dan inspeksi manual untuk memastikan:
- Permukaan dinding rata dan tidak bergelombang
- Lantai benar-benar datar dan tidak kopong
- Cat tidak mengelupas
- Area lembap ditangani dengan waterproofing
📸 Semua hasil pekerjaan kami dokumentasikan dan disampaikan ke klien secara transparan.
📞 Konsultasi GRATIS: +6281806668882
📍 Area layanan: Jabodetabek
🔗 Lihat layanan: Our Services
Pingback: Elementor #5312 - PT Star Skykom Indonesia | Konstruksi & Interior
Pingback: Survey Gratis Renovasi: Kenapa Ini Penting Sebelum Mulai Proyek? - PT Star Skykom Indonesia | Konstruksi & Interior