Plywood dan sheetboard, apasih bedanya ?
Memilih material yang tepat adalah salah satu keputusan terpenting dalam renovasi rumah. Dua bahan yang sering muncul di diskusi adalah plywood dan sheetboard. Keduanya sama-sama berupa papan lembaran, tapi punya karakteristik yang sangat berbeda.
Kalau kamu sedang bingung memilih antara dua material ini, baca artikel ini sampai selesai. Kita akan bahas dari pengertian, kelebihan, kekurangan, sampai contoh penggunaannya di proyek renovasi nyata. Yuk mulai!
Meski keduanya sama-sama populer, kenyataannya vinyl dan epoxy memiliki kelebihan serta kekurangan yang sangat berbeda. Dalam artikel ini, kita akan bahas secara lengkap perbandingan lantai vinyl vs epoxy dari segi daya tahan, tampilan visual, perawatan, biaya, hingga rekomendasi penggunaannya.
Memilih material yang tepat adalah salah satu keputusan terpenting dalam renovasi rumah. Dua bahan yang sering muncul di diskusi adalah plywood dan sheetboard. Keduanya sama-sama berupa papan lembaran, tapi punya karakteristik yang sangat berbeda.
Kalau kamu sedang bingung memilih antara dua material ini, baca artikel ini sampai selesai. Kita akan bahas dari pengertian, kelebihan, kekurangan, sampai contoh penggunaannya di proyek renovasi nyata. Yuk mulai!

Apa Itu Plywood?
Plywood adalah material kayu lapis yang dibuat dari beberapa lembaran tipis veneer kayu asli, yang direkatkan dan dipres secara silang. Teknik ini membuat plywood sangat kuat, stabil, dan tahan terhadap deformasi karena suhu atau kelembapan.
Kelebihan Plywood
Plywood menjadi pilihan utama untuk area yang butuh kekuatan dan ketahanan jangka panjang. Dalam beberapa proyek renovasi dapur dan kamar mandi, kami di Star Skykom Indonesia sering menggunakan plywood khususnya tipe waterproof plywood untuk kabinet dapur karena tahan terhadap uap, cipratan air, dan beban berat.
Plywood juga sangat cocok untuk pembuatan lemari penyimpanan kamar mandi, karena tidak mudah melengkung saat udara lembap. Proyek kami di Jakarta Selatan membuktikan bahwa penggunaan plywood untuk seluruh interior dapur berhasil menjaga kondisi lemari tetap kokoh setelah 2 tahun pemakaian rutin.
Tahan terhadap kelembapan, apalagi jika menggunakan marine plywood
Kuat untuk menopang beban berat (kitchen set, meja kerja, dll)
Daya tahan lebih baik dibandingkan bahan kayu olahan lain
Stabil—tidak mudah melengkung atau berubah bentuk
🔗 Baca juga: Keramik Retak di Tengah Ruangan? Jangan Anggap Remeh!
kekurangan Plywood
Meskipun plywood unggul di banyak sisi, material ini bukan tanpa kelemahan. Salah satu tantangan terbesar adalah dari sisi biaya. Harga plywood, terutama yang kualitas bagus seperti marine plywood atau plywood lapis hardwood, bisa sangat tinggi. Ini tentu akan berpengaruh besar pada total biaya proyek, apalagi jika digunakan dalam jumlah besar untuk seluruh area dapur, plafon, atau dinding partisi.
Kelemahan lain terletak pada beratnya. Plywood punya densitas yang jauh lebih tinggi dibanding sheetboard. Hal ini menyebabkan proses pemotongan, pemasangan, dan pengangkutan menjadi lebih rumit. Kalau tukang tidak terbiasa atau tidak menggunakan alat bantu yang tepat, bisa-bisa pemasangan jadi molor dan berisiko salah pasang. Dalam salah satu proyek kami, tukang harus menggunakan dua orang tambahan hanya untuk pemasangan satu set dinding kabinet karena materialnya berat dan sulit dijepit.
Meskipun unggul dalam kekuatan dan ketahanan, plywood memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Harganya jauh lebih mahal dibanding sheetboard. Untuk proyek besar, perbedaannya bisa signifikan.
Lebih berat, sehingga pemasangannya membutuhkan alat dan tenaga kerja profesional.
Rentan rayap jika tidak dilapisi dengan pelindung atau tidak menggunakan kayu jenis tertentu.

Apa Itu Sheetboard
Sheetboard, yang juga dikenal sebagai blockboard, MDF (Medium Density Fibreboard), atau particle board tergantung jenisnya, adalah material papan olahan yang terbuat dari serbuk atau serpihan kayu yang dipadatkan menggunakan tekanan tinggi dan resin perekat. Secara tampilan, sheetboard terlihat halus dan seragam, dan karena proses produksinya massal, harganya pun jauh lebih ekonomis dibandingkan plywood.
Kelebihan Sheetboard
Sheetboard kerap digunakan untuk proyek dengan anggaran terbatas atau kebutuhan furnitur ringan. Di beberapa proyek partisi kantor sementara atau rak display dalam toko, tim kami di Star Skykom Indonesia menggunakan sheetboard sebagai alternatif murah meriah yang cepat dikerjakan.
Permukaannya yang rata dan halus membuat sheetboard cocok untuk dilapisi HPL atau cat, sehingga tampilannya tetap menarik meski harganya lebih rendah. Di proyek rumah tinggal indoor, seperti lemari pakaian di ruang tidur anak atau rak pajangan, sheetboard dapat berfungsi dengan baik selama tidak terkena air atau kelembapan tinggi.
Harga lebih terjangkau: Sheetboard jadi pilihan populer untuk proyek dengan bujet terbatas, terutama pada furnitur non-permanen atau komponen dekoratif.
Ringan dan mudah dibentuk: Karena density-nya lebih rendah, material ini lebih mudah dipotong dan dipasang, cocok untuk DIY atau pengerjaan cepat.
Permukaan halus: Cocok untuk finishing laminasi seperti HPL, veneer, atau cat duco, menjadikannya fleksibel dari segi estetika.
Ideal untuk ruangan kering: Sheetboard tetap kokoh digunakan dalam ruangan yang tidak terpapar air, seperti kamar tidur atau ruang kerja.
🔗 Baca juga: GRC dan Gypsum, mana yang lebih cocok dengan rumah Anda?
Kekurangan Sheetboard
Walaupun sheetboard terlihat menguntungkan dari sisi harga, tapi material ini punya keterbatasan serius, terutama jika digunakan di area yang lembap atau membutuhkan kekuatan struktural tinggi.
Kami pernah menangani renovasi rumah di Bekasi, di mana pemilik sebelumnya menggunakan sheetboard untuk kitchen set. Setelah satu tahun, hampir semua rak bagian bawah melengkung karena terkena kelembapan dari aktivitas dapur. Akhirnya, seluruh bagian harus dibongkar dan diganti dengan plywood waterproof—biaya pun jadi dua kali lipat.
Sangat tidak tahan air: Material ini mudah menyerap kelembapan, menyebabkan permukaan menggelembung, lapuk, bahkan berjamur.
Tidak cocok untuk beban berat: Untuk lemari besar atau kitchen set, sheetboard mudah melengkung jika menahan beban terlalu lama.
Mudah rusak jika terbentur: Karena komposisinya dari serbuk kayu, sudut dan tepi sheetboard gampang rusak jika terbentur benda keras.
Umur pakai pendek: Meskipun lebih murah, daya tahannya jauh di bawah plywood—apalagi untuk penggunaan jangka panjang.

kapan harus pakai plywood?
Plywood adalah pilihan terbaik ketika kamu menginginkan hasil renovasi yang tidak hanya estetik, tapi juga tahan lama. Berikut adalah kondisi dan kebutuhan proyek yang sangat cocok menggunakan plywood:
1. Jika Kamu Merenovasi Dapur, Kamar Mandi, atau Laundry Room
Area seperti dapur, kamar mandi, dan ruang cuci adalah zona paling lembap dalam rumah. Uap dari aktivitas memasak atau air dari pancuran dan mesin cuci bisa membuat material biasa cepat rusak. Plywood, terutama jenis waterproof plywood atau marine plywood, memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap kelembapan. Di proyek dapur klien kami di BSD, penggunaan plywood terbukti menjaga struktur kabinet tetap solid bahkan setelah dua tahun pemakaian intensif.
2. Untuk Furnitur Built-in seperti Lemari Baju atau Kabinet Dapur
Furnitur built-in bukan cuma soal tampilan, tapi juga soal kekuatan struktural. Lemari built-in akan terikat langsung dengan dinding dan lantai rumah, jadi materialnya harus mampu menahan beban jangka panjang. Plywood memberikan kekuatan dan kestabilan yang jauh lebih baik dibanding sheetboard, sehingga tidak mudah melengkung atau retak seiring waktu.
3. Saat Ingin Hasil yang Awet dan Tahan Uji Waktu
Jika kamu tipe pemilik rumah yang ingin furnitur atau elemen rumah bertahan lebih dari 5–10 tahun tanpa banyak perawatan, maka plywood adalah investasi yang layak. Biaya awal memang lebih tinggi, tapi kamu akan menghemat di jangka panjang karena tidak perlu sering mengganti atau memperbaiki furnitur yang rusak.
4. Jika Rumah Kamu Cenderung Lembap atau Terpapar Air Secara Rutin
Untuk rumah yang berada di kawasan dengan tingkat kelembapan tinggi (misalnya area dataran rendah atau dekat laut), plywood lebih aman dibanding sheetboard. Material ini jauh lebih stabil dan tidak mudah berubah bentuk meski suhu udara dan kelembapan terus berubah. Ini juga berlaku untuk rumah dengan ventilasi yang kurang optimal.
Kapan Harus Pakai Sheetboard?
Meski sheetboard tidak sekuat plywood, bukan berarti ia tidak punya tempat dalam dunia renovasi. Material ini tetap berguna untuk kebutuhan tertentu yang tidak menuntut ketahanan ekstra tinggi.
1. Untuk Proyek Dekoratif Indoor seperti Rak Pajangan atau Partisi Ringan
Kalau kamu hanya butuh membuat rak kecil untuk buku atau partisi sementara di dalam ruangan kering seperti kamar tidur atau ruang kerja, sheetboard bisa jadi pilihan ekonomis. Material ini mudah dipotong dan dibentuk, serta hasil akhirnya bisa tetap terlihat rapi jika dilapisi dengan cat atau HPL.
2. Jika Kamu Ingin Menghemat Biaya pada Proyek Tidak Permanen
Renovasi tidak selalu harus bersifat jangka panjang. Untuk kebutuhan seperti booth pameran, furnitur kontrakan sementara, atau ruangan semi-temporal di rumah (seperti ruang belajar anak yang akan diubah dalam 2–3 tahun), sheetboard cukup fungsional. Harganya yang jauh lebih murah membuatnya ideal untuk solusi sementara.
3. Untuk Rumah Kontrakan atau Kantor dengan Desain Modular
Jika kamu mengelola properti sewa atau ruang kerja fleksibel, sheetboard bisa mempercepat pengerjaan dan menekan biaya produksi furnitur. Karena ruangan modular cenderung berganti fungsi secara berkala, menggunakan sheetboard memberi fleksibilitas lebih saat harus mengganti atau merombak elemen interior.
4. Saat Lokasi Pemasangan Aman dari Air dan Beban Tidak Berat
Kuncinya: sheetboard hanya cocok jika ditempatkan di area yang benar-benar kering dan tidak menahan beban berat. Misalnya, backdrop televisi, rak buku ringan, atau dinding dekorasi dalam ruangan yang jarang digunakan. Jika terpapar air, sheetboard bisa melengkung dalam hitungan minggu.
Kesimpulan: Pilih Material Berdasarkan Fungsi
Baik plywood maupun sheetboard bisa jadi solusi, asalkan dipakai di tempat yang sesuai.
Jika kamu sedang renovasi dapur dan ingin hasil tahan air, kuat, dan awet, maka plywood adalah pilihan paling masuk akal. Tapi kalau kamu hanya ingin bikin rak buku dekoratif atau partisi ringan, maka sheetboard sudah cukup—dan tentunya lebih ekonomis.
Jangan asal pilih karena harga murah. Material yang tepat = hasil renovasi yang tahan lama dan aman.
Kalau kamu masih bingung, tim Star Skykom Indonesia siap bantu. Kami bantu dari tahap desain, pemilihan material, hingga proses renovasi dengan rapi dan presisi.
📲 Konsultasi langsung via WhatsApp: +6281806668882
🌐 Baca artikel lainnya di: https://starskykomindonesia.com
Pingback: Tips Memilih Material Tahan Air untuk Area Dapur dan Kamar Mandi - PT Star Skykom Indonesia | Konstruksi & Interior